A. Pekerjaan dan Waktu Luang
Pekerjaan
adalah aktifitas utama yang dikerjakan manusia yang memiliki persamaan
kewajiban.
Waktu Luang
memiliki beberapa pengertian, antara lain: Menurut Rabiltuz waktu luang adalah
waktu yang tersisa dari pekerjaan yang diharuskan atau sisa waktu belajar atau
waktu untuk melaksanakan kewajiban sehari-hari.
1. Mendefinisikan Nilai Pekerjaan
Nilai Pekerjaan
adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung
kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang
kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah
perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya
sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita
ketika mengerjakan pekerjaan itu.
·
Apa yang dicari dalam
pekerjaan
Yang dicari
dalam pekerjaan adalah kenikmatan dalam bekerja, kenyamanan dalam bekerja dan
kepuasan kerja. Dimana bagian dari sebuah perencanaan besar atau bahwa
pekerjaan itu menuju proses terwujudnya suatu yang besar.
Aspek yang
paling memuaskan dalam bekerja seperti keramah tamahan sesame rekan kerja. Kesempatan
untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan pekerjaan, dan kehormatan yang
diterima oleh rekan sepekerjaan.
·
Fungsi psikologis dari
pekerjaan
Fungsi
psikologisnya yaitu : meskipun apa kata orang tentang memiliki pekerjaan
untuk hidup. Itu mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk
uangnya sendiri. Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan
pekerjaannya bahkan jika mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur
hidupnya. (Renwick&Lawler,1978).
2. Menjelaskan fase-fase dalam memilih pekerjaan
Ada enam tahapan yang harus dijalani
oleh seorang calon tenaga kerja, yaitu:
1. Tahap penyerahan surat lamaran
2. Tahap wawancara awal
3. Tahap ujian psikotes (wawancara)
4. Tahap penilaian akhir
5. Tahap pemberitahuan wawancara akhir.
6. Tahap penerimaan
Fase–fase identitas perkerjaan
o Ketertarikan
o Penghargaan
o Keakraban
o Kebosanan
3. Menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi
dengan karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok
Memilih
pekerjaan yang cocok memeang tidak mudah, perlu proses dan harus memilih dengan
benar jika tidak, nanti menjalani pekerjaan itu malah malas-malasan. Hubungan antara karakteristik pribadi dan
karakteristik pekerjaan dalam memilih pekerjaan yang cocok. Orang yang
memiliki perpaduan Koleris dan Sanguin (atau sebaliknya), biasanya
memiliki kemampuan untuk memimpin karena semangat dan kepercayaan dirinya.
Orang yang memiliki perpaduan Sanguin dan Plegmatis (atau sebaliknya), biasanya
memiliki kemampuan dalam membina relasi dan persahabatan. Orang yang memiliki
perpaduan Plegmatis dan Melankolis (atau sebaliknya), biasanya punya kemampuan
untuk menganalisa karena ketelitian dan kecermatannya. Orang yang memiliki
perpaduan Melankolis dan Koleris (atau sebaliknya), biasanya punya semangat
kerja dan produktivitas yang sangat tinggi. Masing-masing kepribadian memiliki
kecocokan dalam bidang pekerjaan tertentu :
Ø Seorang Sanguinis cocok dalam bidang pekerjaan :
presenter, penyiar, sales, pengacara, tour leader dan selebriti.
Ø Seorang Koleris cocok dalam bidang pekerjaan :
direktur, owner perusahaan, bos dan dokter.
Ø Seorang Melankolis cocok dalam bidang pekerjaan :
keuangan, komputer, R&D/QC, Hakim dan Notaris.
Ø Seorang Plegmatis cocok dalam bidang pekerjaan : staf
administrasi, konselor dan customer service.
Setelah kita mengetahui tipe kepribadian dari
hasil tes, kita bisa menentukan bidang pekerjaan apa yang bisa kita jadikan
sebagai karir. Tentu bukan berarti jika sudah cocok antara kepribadian dengan bidang pekerjaan akan
memastikan seseorang bisa berhasil. Hal itu tidak akan terlepas dari kemauan,
usaha dan restu dari Allah Tuhan Yang Maha Kuasa.
4.
Menjelaskan tentang kepuasan kerja dan penyesuaian
diri dalam pekerjaan
Dalam
hal dunia kerja pentingnya diri sendiri untuk menyesuaikan dengan pekerjaan
tersebut, penyesuain diri pekerjaan ini sangat penting untuk memahami kepuasan
kerja, penyesuain dalam persediaan dan permintaan dan pergantian pekerjaan. Hal
ini sangat wajar dalam di dunia pekerjaan.
Pengertian Kepuasaan Kerja menurut
Wexley dan Yukl :
mengartikan kepuasan kerja sebagai “the way an employee feels about his or her
job”. Artinya bahwa kepuasan kerja adalah cara pegawai merasakan dirinya atau
pekerjaannya. dapat disimpulkan bahwa kepuasan kerja adalah perasaan yang
menyokong atau tidak menyokong dalam diri pegawai yang berhubungan dengan
pekerjaan maupun kondisi dirinya. Perasaan yang berhubungan dengan pekerjaan
melibatkan aspek-aspek seperti upaya, kesempatan pengembangan karier, hubungan
dengan pegawai lain, penempatan kerja, dan struktur organisasi.
Sementara itu, perasaan yang berhubungan dengan dirinya antara lain berupa umur,
kondisi kesehatan, kemampuan dan pendidikan.
Faktor-faktor
yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja
a.
Pekerjaan
itu sendiri (Work It self) : Setiap pekerjaan memerlukan suatu keterampilan
tertentu sesuai dengan bidang nya masing-masing. Sukar tidaknya suatu pekerjaan
serta perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melakukan pekerjaan
tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja.
b.
Atasan
(Supervision), atasan yang baik berarti mau menghargai pekerjaan bawahannya.
Bagi bawahan, atasan bisa dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus
atasannya.
c.
Teman
sekerja (Workers) : Merupakan faktor yang berhubungan dengan hubungan antara
pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai lain, baik yang sama maupun yang
berbeda jenis pekerjaannya.
d.
Promosi
(Promotion) : Merupakan faktor yang berhubungan dengan ada tidaknya kesempatan
untuk memperoleh peningkatan karier selama bekerja.
e.
Gaji/Upah
(Pay) : Merupakan faktor pemenuhan kebutuhan hidup pegawai yang dianggap layak
atau tidak
5.
Menjelaskan bagaimana mengisi waktu luang dengan cara
positif
Memanfaatkan
waktu luang dengan positif bias saja dengan berolahraga, membaca buku,
menghabiskan waktu bersama dengan keluarga atau orang yang terkasih.
Memanfaatkan waktu luang yang bermanfaat dan berguna.
B.
Self Directed Changes
1. Bagaimana cara meningkatkan kontrol
diri
Dalam meningkatkan kontrol-diri,
beberapa ahli menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai
akhir perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada
masa remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang dilaporkan oleh Fujita
dkk, kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa cara berfikir yang saling
berhubungan :
Ø Global Processing, mencoba fokus pada
gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita kita, sehingga setiap kegiatan
atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari pencapaian tujuan akhir.
Ø Abstrac listening, mencoba menolak
detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita berfikir bagaimana tindakan
kita sesuai dengan rencana kerja kita secara keseluruhan. Contohnya : seseorang
mungkin harus mengurangi berfikir tentang detil-detil beratnya latihan fisik
tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran fisik yang ideal yang akan dicapai
bila dia tetap menjalankan latihan dengan baik.
Ø High-level categorization, berfikir
tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang khusus atau sesaat.
Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus dan mencapai
disiplin-diri yang lebih besar.
2. Bagaimana cara menetapkan suatu tujuan
Menetapkan suatu tujuan dalam hidup biasanya dengan cara
memberikan suatu tujuan jangka panjang dan motivasi. Dengan menyusun suatu
tujuan secara teratur, maka anda membuat keputusan mengenai apa yang anda ingin
capai. Menyusun tujuan adalah suatu proses yang sudah ditetapkan dan diketahui
untuk suatu perencanaan pribadi. Mungkin menentukan tujuan sendiri jauh lebih
sulit tetapi jadilah pribadi anda sendiri. Meskipun banyak yang membujuk anda
untuk melakukan hal yang sebaliknya. Penentuan tujuan anda oleh anda sendiri
dan usaha keras untuk mencapainya merupakan suatu langkah utama menujuh
kebebasan pribadi dan kehidupan yang berarti.
3. Bagaimana cara menyusun konsekuensi
yang efektif
Menyusun konsekuensi yang efektif untuk
merubah kepribadian diri seseorang dan disini menurut Frankl
Ø Mereka bebas memilih langkah tindakan
mereka sendiri,
Ø Mereka secara sadar mengontrol
kehidupan mereka,
Ø Mereka tidak ditentukan oleh
kekuatan-kekuatan di luar diri mereka,
Ø Mereka telah mengatasi perhatian
terhadap diri.
Jadi bagaimana pun kita harus terima
konsekunsi yang kita akan dapatkan, karna bagaimana pun ini merupaka kemauan
kita tanpa ada paksaan sedikit pun dari orang lain.
4. Bagaimana menerapkan rencana intervensi
Menerapkan perencanaan intervensi, biasanya kita membuat
suatu planning untuk merubah perilaku kita yang lebih baik atau menarik dan
menerapkan perencanaan tersebut agar individu lebih baik. Seperti :
a. Awali dan akhiri hari dengan senyuman.
Walaupun buruknya
hari anda dilalui, usahakan tetap tersenyum.
b. Kuasai emosi dan control diri
Orang lain menilai anda dari ekspresi
wajah yang anda tampilkan. Saat anda marah atau tertekan, usahakan agar mimik
wajah anda netral.
c. Jaga jalinan komunikasi
Apa pun situasinya buatlah keadaan
menjadi lebih menyenangkan dengan berbagai serta berkomunikasi dengan sahabat
atau teman kerja anda.
d. Rasakan perasaan orang lain
Sebelum anda mengekspresikan perasaan
kesal anda pada orang lain, pikiran rasanya bila ada orang lain yang melakukan
hal itu pada anda.
e. Ceriakan hari dengan tawa
Seberat apa pun hari
yang anda lalui, cobalah untuk selalu memiliki sense of humor.
5. Apa saja yang dilakukan dalam proses
evaluasi
Sebelum kita mengomentari kepribadian seseorang, kita harus
evaluasi diri kita sendiri. Apakah diri kita telah berubah atau tidak. Maka
dari itu kita harus evaluasi dengan baik. Tanpa harus menyindir orang lain.
Terkadang kita mengomentari orang lain tanpa melihat pribadi kita sendiri yang
belum berubah. Maka dari itu kita harus evaluasi diri kita dahulu.
Evaluasi adalah proses penilaian. Dalam
perusahaan, evaluasi dapat diartikan sebagai proses pengukuran akan efektifitas
strategi yang digunakan dalam upaya mencapai tujuan perusahaan. Data yang
diperoleh dari hasil pengukuran tersebut akan digunakan sebagai analisis
situasi program berikutnya.
Dalam mengadakan sebuah proses evaluasi, terdapat beberapa
hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan evaluasi, bagaimana proses
evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu diadakan evaluasi, dimana
proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan evaluasi.. Hal yang perlu
dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang ada, efektifitas penyebaran
pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan keputusan anggaran dalam
mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.
Evaluasi tersebut perlu diadakan dengan tujuan untuk
menghindari kesalahan perhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dari
berbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkan efisiensi iklan secara
general, dan melihat apakah tujuan sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan
kadang-kadang enggan untuk mengadakan evaluasi karena biayanya yang mahal,
terdapat masalah dengan penelitian, ketidaksetujuan akan apa yang hendak
dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan, dan banyak membuang waktu.
Untuk mencapai evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan
sejumlah tahapan yang harus dilalui yakni menentukan permasalahan secara jelas,
mengembangkan pendekatan permasalahan, memformulasikan desain penelitian,
melakukan penelitian lapangan untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang
diperoleh, dan kemampuan menyampaikan hasil penelitian.
SUMBER :
http://id.wikipedia.org/wiki/Kepuasan_Kerja
http://anyoo.blogspot.com/2011/05/nilai-pekerjaan.html
http://linaajadeh.blogspot.com/2012/04/self-directed-changes.html
Duane Schultz. 1997. Psikologi
Pertumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Adhe
Firmansyah. 2010. Cara Mudah Membaca
Kepribadian Orang. Yogyakarts: Starbooks.
Diane
E. Papalia, Sally Wendkos Olds, Ruth Duskin Feldmen. 2009. Human Development. Jakarta: Salemba Humanika.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar