Jumat, 20 Januari 2012

Konsepsi Kebudayaan Dasar dalam Kesusateraan


Konsepsi Kebudayaan Dasar dalam Kesusastraan
Pendekatan Kesusastraan
IBD dinamakan Basic Humanities,berasal dari basaha inggrisa The Humanities,dan bahasa latin Humanus yang berarti manusia, berbudaya, dan halus. Maka dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya dan halus.
Karya sastra adalah penjabaran abstraksi,namun filsafat yang menggunakan bahasa juga disebut abstrasi. Maka abstrak adalah cinta kasih, kebahagian, kebebasan dan lainnya yang digarap oleh filsafat.
IBD Yang dihubungkan Prosa
Prosa kadang disebut naratis fiction,prose fiction atau fiction saja,dalam bahasa Indonesia dterjemahkan sebagai cerita rekaan dan diartikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pameran,lakuan,peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi.
Dalam kesusastraan kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.
Prosa lama meliputi :
·     Dongeng : Cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi.
·     Hikayat : Cerita pelipur lara yang sulit diterima akal,merupakan cerita rekaan,namun memiliki pesan dan amanat bagi pembacanya.
·     Sejarah : Kejadian masa lampau yang benar-benar terjadi atau riwayat asal-usul keturunan.
·     Epos.
·     Cerita Pelipur Lara.
Prosa baru Meliputi :
·     Cerpen : Suatu bentuk prosa naratif fiktif,cenderung padat dan langsung pada tujuannya,mengandalkan teknik teknik sastra seperti tokoh,plot,tema bahasa dan insight.
·     Novel : Karya fiksi prosa yang tertulis dan naratif,biasanya berbentuk cerita.
·     Biografi : Kisah atau keterangan tentang kehidupan seseorang.
·     Kisah : Satuan naratif yang seringkali dibedakan dari cerita,seperti “Kisah Abdullah dari Singapura ke Kelantan”.
·     Otobiografi : Biografi yang ditulis oleh subyeknya (dikarang bersama dengan penulis lain disebutkan sebagai “sebagaimana” atau “dengan”).
Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra adalah :
1.   Prosa fiksi memberikan kesenangan : Keistimewaanya pembaca dapat pengalaman seperti mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2.   Prosa fiksi memberikan informasi : Fiksi memberi informasi sejenis yang tidak ada di ensiklopedia
3.   Prosa fiksi memberikan warisan kultural : Prosa fiksi mentimulasi imaginasi,sarana bagi pemindahan,dan merupakan warisan budaya bangsa.
4.    Prosa memberikan keseimbangan wawasan : Dengan prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan dengan pengalamannya bersama individu lain.
Berkenaan dengan moral,karya sastra dibagi dua,yaitu :
1.   Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamanya,mengajak pembaca mengikuti yang dikehendaki zamannya.
2.   Karya sastra yang menyuarakan gejolak zammannya,Mengajak pembaca untuk merenung.
IBD Yang dihubungkan Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia,alam dan Tuhan melalui media bahasa artistik/estetik yang padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan,keartistikan/keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
1.   Figura bahasa gaya personifikasi,metafora,perbandingan alegori,sehingga puisi menarik.
2.   Kata-kata yang ambiquitas,yaitu kata-kata yang bermakna ganda.
3.   Kata-kata yang berjiwa,yaitu kata-kata yang sudah berisi suasana tertentu,berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.   Kata yang berkonotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi nilai-nilai,rasa,dan asosiasi-asosiasi tertentu.
Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD,karena :
1.   Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia : Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan“. Pendekatan pada pengalaman perwakilan dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut ” Imaginative Entry “.
2.   Puisi dan Keinsyafan / Kesadaran Individual : Dengan puisi mahasiswa dapat menjenguk hati/pikiran manusia,baik diri sendiri maupun orang lain.
3.   Puisi dan keinsyafan sosial : Puisi memberitahukan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial.
Secara imajinatif puisi menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
·     Penderitaan atas ketidakadilan.
·     perjuangan untuk kekuasaan
·     Konflik dengan sesamanya.
·     Pemberontakan kepada hukumTuhan.
Puisi sarat akan nilai etika,estetika dan kemanusiaan. Nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi adalah Cinta Kasih yang didalamnya terdapat kasih sayang,cinta,kemesraan dan renungan.

Materi IBD di http://massofa.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar