A.Pengantar
1. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah Suatu Proses dalam rangka mencapai tujuan
dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan sumber daya organisasi lainnya.
Pengertian manajemen menurut para
Ahli :
Horold Koontz dan
Cyril O'donnel :
Manajemen
adalah usaha untuk mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain.
R.
Terry :
Manajemen
merupakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui
pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya.
Lawrence
A. Appley :
Manajemen
adalah seni pencapaian tujuan yang dilakukan melalui usaha orang lain.
Drs.
Oey Liang Lee :
Manajemen
adalah seni dan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan daripada sumberdaya manusia untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
2.Pengertian Kepemimpinan
Menurut
Young (dalam Kartono, 2003) Pengertian Kepemimpinan yaitu
bentuk dominasi yang didasari atas kemampuan pribadi yang sanggup mendorong
atau mengajak orang lain untuk berbuat sesuatu yang berdasarkan penerimaan oleh
kelompoknya, dan memiliki keahlian khusus yang tepat bagi situasi yang khusus.
Moejiono
(2002) memandang bahwa leadership tersebut sebenarnya
sebagai akibat pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki kualitas-kualitas tertentu yang
membedakan dirinya dengan pengikutnya. Para ahli teori sukarela (compliance induction theorist)
cenderung memandang leadership sebagai pemaksaan
atau pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai sarana untuk
membentuk kelompok sesuai dengan keinginan pemimpin (Moejiono, 2002).
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan
mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompok, kemampuan mengarahkan tingkah
laku bawahan atau kelompok, memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam
bidang yang diinginkan oleh kelompoknya, untuk mencapai tujuan organisasi atau
kelompok.
3. Teori Kepemimpinan Contigency Fiedler(Matching Leaders and tasks)
Menurut Fiedler (1973, 1977) telah
menjawab kecaman, dan perdebatan mengenai validitas model ini masih berlanjut.
Namun, ketertarikan dalam teori ini telah melemah seiring waktu disaat teori
situasional yang lebih baik dikembangkan. Sebagai teori kepemimpinan
situasional yang pertama, paling tidak model ini telah memberikan kontribusi
sebagai pendorong ketertarikan yang lebih besar pada variabel situasional dalam
menjelaskan efektivitas seorang pemimpin.Dasar dari model kontingensi Fiedler
terlibat menilai pemimpin potensial dengan skala gaya kerja mulai dari tugas
yang berorientasi pada salah satu ujungnya, untuk berorientasi pada hubungan di
ujung lainnya. Kemudian tergantung pada faktor-faktor seperti tingkat stres
dalam organisasi, jenis pekerjaan, fleksibilitas dari kelompok berubah, dan
penggunaan teknologi, koordinasi disesuaikan sumber daya, orang, tugas dan gaya
manajemen yang benar dapat diterapkan.
4. Model Kepemimpinan Normatif Vroom &Tetton
Teori kepemimpinan Vroom&Yetton ini merupakan salah satu
teori contingency. Teori ini dikembangkan oleh Vroom&Yetton (1973) dan
disebut juga sebagai model normatif tentang kepemimpinan, karena mengarah
kepada pemberian suatu rekomendasi tentang gaya kepemimpinan yang sebaiknya
digunakan dalam situasi tertentu, yang berfokus pada tingkat partisipasi yang
diperbolehkan oleh pemimpin dalam pengambilan keputusan dan seleksi pendekatan
yang akan memaksimalkan manfaat yang akan didapat kelompok dan pada waktu yang
bersamaan, meminimalisasi gangguan pencapaian tujuan kelompok. Model yang
menjelaskan bagaimana seorang pemimpin harus memimpin dalam berbagai situasi.
Model ini menunjukan bahwa tidak ada corak kepemimpinan tunggal yg dapat
diterapkan pada semua situasi.
5. Path.Goal Theory dalam Kepemimpinan
-Teori path-goal menganut pandangan kepemimpinan
sebagai pelayan. Kepemimpinan tidak dipandang sebagai sebuah posisi kekuasaan.
Sebaliknya, pemimpin bertindak sebagai pelatih dan fasilitator kepada bawahan
mereka.
Menurut teori path-goal, efektivitas seorang
pemimpin tergantung pada faktor kontingensi (ketidakpastian) lingkungan dan
gaya kepemimpinan tertentu.
Gaya Kepemimpinan
Keempat gaya kepemimpinan adalah:
1. Kepempimpinan
direktif:
disini pemimpin memberikan pedoman, yang memungkinkan bawahan tahu apa yang
diharapkan dari mereka, menetapkan standar kinerja bagi mereka, dan mengontrol
perilaku ketika standar kinerja tidak terpenuhi. Pemimpin secara bijaksana memberikan
penghargaan dan sanksi disiplin. Bawahan diharap mengikuti aturan dan kebijakan
yang dikeluarkan.
2. Kepemimpinan suportif: pemimpin yang sifatnya mengayomi
bawahan dan menampilkan perhatian pribadi terhadap kebutuhan, dan kesejahteraan
mereka.
3. Kepempimpinan partisipatif: pemimpin yang percaya pengambilan
keputusan dalam kelompok dan berbagi informasi dengan bawahan. Dia
berkonsultasi bawahannya mengenai keputusan penting berkaitan dengan pekerjaan,
tujuan tugas, dan cara untuk menyelesaikan tujuan.
4. Kepemimpinan berorientasi prestasi: pemimpin
menetapkan tujuan yang menantang dan mendorong karyawan untuk mencapai kinerja
terbaik mereka. Pemimpin percaya bahwa karyawan cukup bertanggung jawab untuk
mencapai tujuan yang menantang. Gaya ini sama dengan pandangan teori penetapan
tujuan.
B. PERENCENAAN , PENETAPAN
MANAJEMEN
1. Pengertian Perencanaan
Manajemen
Perencanaan
didefinisikan sebagai suatu proses menetapkan tujuan dan memutuskan bagaimana
hal tersebut dapat dicapai. Rencana meliputi sumber-sumber yang dibutuhkan,
tugas yang diselesaikan, tindakan yang diambil dan jadwal yang diikuti. Para
manajer mungkin membuat :
• Rencana untuk stabilitas (plan for stability),
• rencana untuk mampu beradaptasi (plan for adaptibility) atau para manajer mungkin juga membuat
• rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency)
Proses perencanaan, terdiri dari :
• Menentukan tujuan perencanaan
• Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
• Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
• Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
• Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya
W. H. Newman
Planning is desiding in advance what is to be done (perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan
Louis A. Allen
Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result (perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan).
• Rencana untuk stabilitas (plan for stability),
• rencana untuk mampu beradaptasi (plan for adaptibility) atau para manajer mungkin juga membuat
• rencana untuk situasi yang berbeda (plan for contingency)
Proses perencanaan, terdiri dari :
• Menentukan tujuan perencanaan
• Menentukan tindakan untuk mencapai tujuan
• Mengembangkn dasar pemikiran kondisi mendatang
• Mengidentifikasi cara untuk mencapai tujuan
• Mengimplementasi rencana tindakan dan mengevaluasi hasilnya
W. H. Newman
Planning is desiding in advance what is to be done (perencanaan adalah penentuan terlebih dahulu apa yang akan dikerjakan
Louis A. Allen
Planning is the determination of a course of action to achieve a desired result (perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai hasil yang diinginkan).
2
.Langkah-langkah dalam Menyusun Perencanaan Manajemen
Asnawir
menyatakan bahwa langkah-langkah dalam perencanaan adalah sebagai berikut:
- Menentukan dan merumuskan tujuan yang hendak dicapai;
- Meneliti masalah-masalah atau pekerjaan-pekerjaan yang akan dilakukan;
- Masalah-masalah atau informasi-informasi yang diperlukan;
- Menentukan tahap-tahap atau rangkaian tindakan;
- Merumuskan bagaimana masalah-masalah tersebut akan dipecahkan dan bagaimana pekerjaan pekerjaan itu harus diselesaikan;
- Menentukan siapa yang akan melakukan dan apa yang mempengaruhi pelaksanaan tindakan tersebut;
- Menentukan cara bagaimana mengadakan perubahan dalam penyusunan rencana;
3. Manfaat Perencanaan dalam suatu Organisasi
Perencanaan adalah proses mendefinisikan
tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan
rencana aktivitas kerja organisasi. Tanpa suatu perencanaan maka proses pengorganisasian,
pengarahan, dan pengontrolan tidak dapat berjalan dengan baik. Seperti yang
sudah diketahui pada umumnya bahwa perencanaan adalah menyusun sebuah rencana
yang akan diterapkan pada kegiatan tertentu seperti acara penting, sampai
hal-hal kecil tentunya juga memerlukan rencana meski rencananya tak sebesar
rencana untuk acara penting. Jadi Perencanaan memiliki tahapan paling penting
dari fungsi manajemen itu sendiri, terutama dalam menghadapi lingkungan
eksternal yang berubah dinamis. dalam era globalisasi ini, perencanaan harus
lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada
intuisi dan firasat.
4. Jenis Perencanaan dalam Organisasi
Menurut Asnawir
Ada tujuh jenis-jenis perencanaan, yang kesemua itu dilihat dari sudut pandang
berbeda, di antara jenis-jenis perencanaan tersebut adalah:
Dilihat dari segi
waktu
Dari segi waktu
perencanaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
·
Perencanaan
jangka panjang, yang termasuk dalam perencanaan jangka panjang adalah rentang
waktu sepuluh sampai tiga puluh tahun. Perencanaan jangka panjang ini bersifat
umum, dan belum terperinci.
·
Perencanaan
jangka menengah, jangka menengah biasanya mempunyai jangka waktu antara lima
sampai sepuluh tahun.
·
Perencanaan
jangka pendek, yaitu perencanaan yang mempunyai jangka waktu antar satu tahun
sampai lima tahun.
Dilihat dari segi sifatnya
Perencanaan dibagi menjadi dua yaitu:
·
Perencanaan
kuantitatif, yang termasuk perencaan kuantitatif adalah semua target dan
sasaran dinyatakan dengan angka-angka.
·
Perencanaan
kualitatif adalah perencanaaan yang ingin dicapai dinyatakan secara kualitas
SUMBER
: