Selasa, 13 Maret 2012

Metode Ilmiah

Metode Ilmiah
·       Pengertian Metode Ilmiah
Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah.
Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut :
  1. Karakteristik (pengamatan dan pengukuran)
  2. Hipotesis (penjelasan teoritis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran)
  3. Prediksi (deduksi dari hipotesis)
  4. Eksperimen (pengujian atas semua hal diatas)
Langkah-langkah metode ilmiah :
1.     Memilih dan mendefinisikan masalah  
2.     Survei terhadap data yang tersedia
3.     Memformulasikan hipotesa
4.     Membangun kerangka analisa serta alat-alat  dalam menguji hipotesa
5.     Mengumpulkan data primer
6.     Mengolah,menganalisa serta membuat interpretasi
7.     Membuat generalisasi dan kesimpulan
8.     Membuat laporan
Pelaksanaan metode ilmiah meliputi enam tahap, yaitu:
1.     Merumuskan masalah
Masalah adalah sesuatu yang harus diselesaikan.
2.     Mengumpulkan keterangan
Segala informasi yang mengarah dan dekat pada pemecahan masalah. Sering disebut juga mengkaji teori atau kajian pustaka.
3.     Menyusun hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang disusun berdasarkan data atau keterangan yang diperoleh selama observasi atau telaah pustaka.
4.     Menguji hipotesis dengan melakukan percobaan atau penelitian
5.     Mengolah data (hasil) percobaan dengan menggunakan metode statistik untuk menghasilkan kesimpulan
Hasil penelitian dengan metode ini adalah data yang objektif, tidak dipengaruhi subyektifitas ilmuwan peneliti dan universal (dilakukan dimana saja dan oleh siapa saja akan memberikan hasil yang sama).
6.     Menguji kesimpulan
Untuk meyakinkan kebenaran hipotesis melalui hasil percobaan perlu dilakukan uji ulang. Apabila hasil uji senantiasa mendukung hipotesis maka hipotesis itu bisa menjadi kaidah (hukum) dan bahkan menjadi teori.
·       Membedakan pengetahuan tidak ilmiah dengan ilmiah
Ilmu Pengetahuan (ilmu yang ilmiah) adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan dengan mengolah atau memikirkan realita yang berasal dari luar diri manusia secara ilmiah, yakni dengan menerapkan Metode Ilmiah.
Contoh : “Kumpulan pengetahuan mengenai suatu hal tertentu (objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan memberikan penjelasan yang sistematis yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menunjukkan sebab-sebab hal/kejadian itu”.
Ilmu Non pengetahuan (ilmu yang tidak ilmiah ) adalah ilmu yang diperoleh dan dikembangkan secara sistematik terhadap kemampuan diri manusia ataupun terhadap ide di alam pikiran manusia secara deduktif dan analitik.
Contoh : pencak silat, bela diri, kebatinan, matematika dan sebagainya.
·       Keterbatasan dan Keunggulan Metode Ilmiah
a.      Keterbatasan
Dengan metode ilmiah dapat dihasilkan ilmu atau pengetahuan yang ilmiah. Dalam pengujian hipotesis, diperlukan data. Data ini berasal dari pengamatan yang dilakukan oleh pancaindera. Kita mengetahui bahwa panca indera mempunyai keterbatasan untuk menangkap sesuatu fakta. Dengan demikian maka data yang terkumpul juga tidak sesuai dengan yang sebenarnya. Kesimpulan yang diambil berdasarkan data tidak benar, tentu saja juga tidak akan benar. Jadi, peluang terjadinya kekeliruan suatu kesimpulan yang diambil berdasarskan metode ilmiah tetap ada. Oleh karena itu semuakesimpulan ilmiah, atau kebenaran ilmu bersifat tentatif, artinya kesimpulan itu dianggap benar selama belum ada kebenaran ilmu yang dapat menolak kesimpulan itu. Sedangkan kesimpulan ilmiah yang dapat menolak kesimpulan ilmiah yang terdahulu, menjadi kebenaran ilmu yang baru. Keterbatasan lain yaitu tidak dapat menjangkau untuk membuat kesimpulan yang bersangkutan dengan baik dan buruk atau sistim nilai, tentang seni dan keindahan, dan juga tidak dapat menjangkau untuk menguji adanya Tuhan.
b.      Keunggulan
Ciri ilmiah yaitu obyektif, metodik, sistimatik dan berlaku umum oleh karena itu orang akan terbimbing sedemikian hingga terkembangkan suatu sikap ilmiah.
Sikap ilmiah yaitu :
1)        Mencintai kebenaran yang obyektif, dan bersikap adil
2)        Menyadari bahwa kebenaran ilmu tidak absolut
3)        Tidak percaya pada takhyul, astrologi maupun untung-untungan.
4)        Ingin tahu lebih banyak
5)        Tidak berpikir secara prasangka
6)        Tidak percaya begitu saja pada suatu kesimpulan tanpa adanya bukti-bukti yang nyata
7)        Optimis, teliti dan berani menyatakan kesimpulan yang menurut keyakinan ilmiahnya adalah benar


Sumber :
http://www.scribd.com/thio_bagoes/d/71985008/17-Keterbatasan-dan-Keunggulan-Metode-Ilmiah